Jumat, 13 September 2013

Damai hati kala membumi menjauh dari kesombongan

Andap asor nilai luhur yg terabaikan dan terlupakan...
Gemerlap dunia modern menyilaukan mata kita generasi penerus bangsa yg sejatinya hebat. Hebat dalam peradabannya di masa lampau.
Sifat Andap asor, secara bahasa terasa sebagai
sesuatu yang hina, namun demikianlah keadaan
jiwa manusia yang semakin sempurna dalam
berbakti kepada Allah, maka mampu bersikap
yang benar dalam memaknai hidup dan
kehidupan. Sikap ini berakar dari rasa ketidak
berdayaan diri dan seandainya ada daya dalam
diri maka semua itu adalah karunia Allah SWT.
Sehingga tidak terbesit sedikitpun sikap tinggi
diri, sombong diri dan tinggi hati.
Allah SWT menggambarkan melekatnya sifat
andap asor dalam diri manusia sebagaimana
firmannya yang artinya
.
Kawannya (yang mu’min) berkata
kepadanya sedang dia bercakap-cakap
dengannya :”Apakah kamu kafir kepada
(Tuhan) yang menciptakan kamu dari
tanah, kemudian dari setetes air mani, lalu
Dia menjadikan kamu seorang laki-laki yang
sempurna (QS. 18:37)
tetapi aku (percaya bahwa): Dialah Allah,
Tuhanku, dan aku tidak mempersekutukan
seorangpun dengan Tuhanku. (QS. 18:38)
Dan mengapa kamu tidak mengucapkan
tatkala kamu memasuki kebunmu
“Maasyaa Allah, laa quwwata illaa
billah” (Sungguh atas kehendak Allah
semua ini terwujud, tiada kekuatan kecuali
dengan pertolongan Allah). Sekiranya kamu
anggap aku lebih sedikit darimu dalam hal
harta dan keturunan, (QS. 18:39)
.
Begitu bersihnya hati seseorang manusia yang
memiliki jiwa andap asor, sehingga dia mampu
untuk mengembalikan segala kelebihan-
kelebihan yang ada pada dirinya merupakan
pemberian Allah dan harus digunakan di jalan-
jalan beribadah dan mengagungkan Allah SWT.
Sikap andap asor hanya dapat ditumbuhkan
dari hati yang selalu bersyukur dengan
kebaikan-kebaikan yang Allah curahkan kepada
mereka. Senantiasa mengikuti jalan-jalan
kebenaran dan selalu dengan sadar bahwa
memang hidup adalah untuk selalu beribadah
dan mengagungkan Allah SWT. Dan tidak layak
membiarkan sifat congkak dan tinggi diri
tumbuh dalam hatinya.
Bila setiap keluarga berusaha kembali
menyemai dua sifat utama tersebut diatas
maka kehidupan dimuka bumi akan semakin
tenteram dan damai. Sifat sifat yang demikian
mulia tersebuat adalah sebagian kecil dari
buah ketaqwaan. Dan ketaqwaan hanya dapat
dirasakan dan diwujudkan dengan cara selalu
menjalankan perintah Allah, dan selalu
meninggalkan larangan Allah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar