Rabu, 27 November 2013

Memaknai Hari Pendidikan Nasional

Semasa sekolah dulu saya mungkin bukan siswa yang menonjol di kelas. NIlai - nilai pelajaran cenderung rata- rata atau bahkan kadang cenderung jelek . tidak terlalu aktif dalam kegiatan belajar mengajar di kelas dan juga tak terlalu berprestasi.
Meskipun begitu untuk soal kedisiplinan saya berusaha keras untuk selalu ada dalam koridor aturan sekolah.  Dorongan ini entah disengaja atau tidak selalu muncul di setiap jenjang sekolah yang saya lalui. Tiba tepat waktu, atribut dan seragam sekolah yang lengkap hampir pasti melekat tiap saya berangkat sekolah. Mungkin ada sedikit rasa takut akan dimarahi oleh guru menjadi faktor kuat mengapa saya begitu patuh pada aturan sekolah.
SAya masih ingat sekali ketika say menangis sesenggukkan ksendiri di belakang rumah. Hanya karena teringat ucapan guru SD saya yang mengancam mengeluarkan saya dari sekolah karena lupa mengerjakan PR.Masih lekat dalam ingatan saya amat terpukul kala itu saat teringat ucapan guru dan memandang kedua orang tua saya yang tengah bersantai di tengah kesibukan mereka. Dalam hati saya meminta maaf sedalamnya pada orang tua karena gak bisa jadi kebanggan mereka. " Maafin mas yah .... Maafin mas Bu" itu yang teringat selalu saaat itu sambil menhan sesenggukan.
Anak usia 10 tahun itu begitu sadar akan harapan orang tuanya padanya supaya jadi yang terbaik di sekolah, atau minimal gak bikin masalh lah. Saya sadar benar saat itu ayah dan ibu saya bukan orang yang mampu.Dan berusaha keras bekerja agar anak - anaknya dapat mengenyam pendidikan lebih baik an mencapai hidup yang lebih baik dari beliau juga tentunya.
Peristiwa itu benar - benar mengilhami setiap sikap saya di sekolah. Sadar dan tahu benar mengapa saya ada di sekolah. Sehingga saya bear - benar bisa memproteksi diri dari apa yang namanya kenakalan remaja disaat SMP maupun SMA. Jujur ada kenakalan - kenakalan kecil namun tidak pernah fatal sampai ancaman DO dan sebagainya.
Kesadaran penuh dalam menjalani setiap tahap proses pendidikan sebagai pelajar penting artinya dalam memperingati hari pendidikan 25 November 2013 ini. Bagi saya pribadi merasa persepsi masyarakat masih terkadang keliru mengenai tanggung jawab pendidikan yang hanya menumpukan sepenuhnya pada Sekolah dengan mengabaikan peran Orang Tua, lingkungan di luar sekolah.
Dalam kasus yang saya alami saya menilai peran keluarga sebagai lingkungan awal masih  lebih vital dalam mengkondisikan anak didik dalam menerima materi pelajaran.
Melalui postingan ini saya mencoba memaknai hari pendidikan dari sisi pelajar. Individu pelajar dalam menjalani proses belajarnya. Pelajar yang kerap kali hanya menjadi obyek pendidikan konvensional. Harus mulai memiliki kesadaran dan tanggung jawab dalam menjalani pendidikannya. Sudah pasti tidak mungkin hanya bisa berdiri sendiri tanpa ada dukungan dari faktor lain di luar individu pelajar itu. Sebagai contoh keluarga di rumah yang memiliki peranan yang tidak kalah penting dalam memberikan dorongan kepada pelajar. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar